VIVA – Lamhot Tambunan mempunyai pertandingan berkesan selama di One Pride Mixed Martial Arts (MMA). Yaitu Lamhot berkesan pernah berduel dengan Aep Saepudin.
Pertandingan Lamhot kontra Aep adalah duel berdarah. Duel itu tersaji begitu sengit dan ketat selama 4 ronde, meski akhirnya Lamhot ditumbangkan Aep.
Satu pukulan Aep yang bersarang telak di pelipis Lamhot menjadi penyebabnya. Darah langsung mengucur deras dari wajah Lamhot.
Wasit menghentikan pertandingan di ronde 4 dan petarung Livre Brotherman, Aep mempertahankan sabuk juara kelas bulu One Pride MMA, tahun lalu.
Lamhot mengaku, pertandingan itu paling berkesan. Menurutnya, Aep mempunyai daya juang yang tinggi dan bisa membuktikan mempertahankan sabuknya.
"Saya lihat daya juangnya tinggi. Dia bisa buktikan dengan beberapa kali mempertahankan sabuk. Jadi itu juga menjadi semangat buat saya untuk menyingkirkan dia suatu saat nanti," ujar Lamhot dalam wawancara dengan Onepride.
Lamhot menuturkan, persaingan di kelas bulu terbilang ketat. Semua fighter mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
"Secara teknik ada beberapa sudah masuk top contender. Cuma saya banyak belajar tentang mereka, kelebihannya dan kekurangan saya pelajari selalu," ungkapnya.
Lamhot sudah dua kali mengalami kenyataan pahit dikalahkan lawan-lawannya. Pertama, Lamhot dikalahkan Aep Saepudin, pada September 2020.
Bertarung dengan memperebutkan sabuk juara kelas bulu atau featherweight (66kg), Lamhot dinyatakan kalah dalam duel 4 ronde.
Hasil pahit itu berlanjut saat Lamhot bersua dengan Hafid Nur Maradi, Desember tahun lalu.
Lamhot harus menyerah oleh Hafid di ronde 1. Teknik standing guillotine choke yang dilakukan oleh mantan juara kelas bulu, membuat Lamhot harus mengangkat bendera putih.