OnePride – Yoga Prabowo mengusung misi sabuk juara kelas bulu One Pride MMA. Misi itu diusung setelah berhasil menumbangkan Yordan Hilapok di Fight Night 55.
Kemenangan tersebut membuat Yoga Prabowo mengoleksi empat kali kemenangan beruntun tanpa kalah di One Pride MMA.
Dengan kemenangan itu, Yoga optimistis bisa menjadi raja di kelas featherweight untuk kedepannya.
Saat ini, kursi singgasana raja featherweight masih ditempati Aep Saepudin. Sementara, gelar interim champion dipegang oleh Laode Abdul Haris.
"Kalau selanjutnya target saya menjadi champion. Tapi untuk saat ini saya tidak terburu-buru kita mulai step by step saja," ujar Yoga kepada wartawan.
Yoga menyampaikan, dirinya juga tidak ingin menantang siapapun. Dia mengaku lebih baik fokus meningkatkan kemampuan diri ketimbang melempar psywar pada lawan.
"Untuk lawan saya selanjutnya, kalau yang buat saya penasaran itu enggak ada. Saya fokus saja dengan latihan meningkatkan kemampuan untuk menghadapi mereka semua," ucap Yoga.
"Terim kasih buat kedua orang tua saya, bapak dan ibu, keluarga saya, pelatih dan rekan-rekan satu tim serta sahabat yang tetap mendukung pertandingan saya hingga sampai saat ini," sambungnya.
Sejak awal ronde pertama, pertarungan yang dipimpin wasit Mustadi itu, Yoga Prabowo sudah tampil ganas.
Dia menyeruduk Yordan dan membantingnya di sudut oktagon One Pride MMA.
Dalam duel ground fighting itu, Yordan melakukan kuncian guillotine choke pada Yoga. Tapi, petarung dari Yusshika Solo itu tetap bertahan dan berhasil bangkit berdiri.
Pertengahan ronde pertama, Yoga mencoba memberikan serangan lutut yang mengarah ke perut Yordan. Serangan itu beberapa kali dilakukannya untuk melepas dari kuncian Yordan.
Upaya keras Yoga membuahkan hasil. Dia mencoba untuk mendominasi dengan duel ground fighting yang berada diposisi mount. Ronde pertama kemudian berakhir.
Belum berlanjut ke ronde kedua, Yoga berhasil meraih kemenangan karena Yordan Hilapok terpaksa lempar handuk. Yordan mengalami cedera pada kakinya.