OnePride – Yoga Prabowo merasa kurang puas atas kemenangannya dengan Yordan Hilapok di Fight Night 55 One Pride MMA.
Yoga Prabowo kurang puas karena Yordan Hilapok lempar handuk usai ronde 1, dalam duel perbaikan peringkat kelas featherweight yang disiarkan live di tvOne, akhir pekan lalu.
Yoga mengaku, ingin menampilkan kemampuan all out saat melawan Yordan. Namun, petarung dari sasana Siam Papua Top Team itu keburu menyerah sebelum lanjut ronde 2.
"Saat masuk ronde kedua melihat bang Yordan lempar handuk sebenarnya agak kurang puas. Soalnya dari awal itu saya ingin main full ronde dan all out," ujar Yoga kepada wartawan.
"Karena kita ingin buktikan kualitas yang terbaik antara senior dan junior," sambungnya.
Sejak awal ronde pertama, pertarungan yang dipimpin wasit Mustadi itu, Yoga Prabowo sudah tampil ganas.
Dia menyeruduk Yordan dan membantingnya di sudut oktagon One Pride MMA.
Dalam duel ground fighting itu, Yordan melakukan kuncian guillotine choke pada Yoga. Tapi, petarung dari Yusshika Solo itu tetap bertahan dan berhasil bangkit berdiri.
Pertengahan ronde pertama, Yoga mencoba memberikan serangan lutut yang mengarah ke perut Yordan. Serangan itu beberapa kali dilakukannya untuk melepas dari kuncian Yordan.
Upaya keras Yoga membuahkan hasil. Dia mencoba untuk mendominasi dengan duel ground fighting yang berada diposisi mount. Ronde pertama kemudian berakhir.
Belum berlanjut ke ronde kedua, Yoga berhasil meraih kemenangan karena Yordan Hilapok terpaksa lempar handuk. Yordan mengalami cedera pada kakinya.
Yoga menanggapi kualitas Yordan sebenarnya bukan petarung "kaleng-kaleng". Menurutnya, lawannya itu merupakan petarung senior yang matang pengalaman.
"Untuk kualitas Yordan dari dulu fighter baik. Enggak bisa dianggap remeh juga. Tapi kembali lagi kita juga sebagai junior yang secara pengalaman tidak sebagus beliau, tapi secara fisik dan teknik saya bisa mengimbangi juga," ungkap Yoga.
"Makanya dari awal sampai akhir tidak ada perubahan game plan. Saya bermain mengalir saja," tutur Yoga.