VIVA – Komite Olahraga Beladiri Indonesia baru saja diresmikan sebagai anggota Federasi MMA Internasional, IMMAF. Ada berbagai manfaat yang akan diterima KOBI dan MMA Indonesia usai gabung IMMAF.
Pertama, tentu saja pengakuan dunia. Keberadaan KOBI sebagai federasi MMA yang sah di Indonesia sudah mendapatkan legitimasi.
Selain itu, tentu ada keuntungan teknis yang bakal didapat oleh KOBI. Apa saja? Mari kita runut.
KOBI sejauh ini sudah memiliki 50 wasit dan juri yang mengantongi sertifikat nasional. Mereka nantinya bisa mendapatkan sertifikat berkelas internasional melalui berbagai macam program yang digelar oleh IMMAF.
Bukan cuma wasit dan juri, elemen lain seperti staf medis dan cutman pun bisa mendapatkan sertifikat internasional jika ikut dalam pelatihan yang digelar IMMAF.
Di level prestasi, KOBI bisa meningkatkan taringnya dalam pentas internasional. Sebab, banyak turnamen berkelas dunia yang bakal digelar oleh IMMAF. Sebut saja Piala Dunia MMA, Piala Dunia Junior, hingga Piala Asia MMA.
Demi menghadapi gelaran-gelaran tersebut, KOBI tentunya harus membentuk Timnas MMA Indonesia.
"Kami harus cermat dalam memutuskan keikutsertaan di sebuah ajang. Pada Maret 2018 nanti, ada juga event internasional. Namun, kami tak memutuskan ikut. Sebab, persiapannya sangat mepet. Jangan sampai atlet Indonesia hanya numpang lewat saja. Kami mau membentuk tim yang kompetitif," ujar Ketua Umum KOBI, Anindra Ardiansyah Bakrie, kepada VIVA.
Ada dua event internasional yang memungkinkan diikuti oleh KOBI. Itu adalah Piala Asia dan Piala Dunia Junior. Dua event ini digelar bersamaan, mulai 3 hingga 8 September 2018 di Beijing.
"Kalau di dua event tersebut, cukup memungkinkan bagi kami mengirimkan skuat. Sebab, persiapannya cukup panjang," kata Ardi.
IMMAF pada dasarnya organisasi MMA yang fokus dalam pengembangan usia dini dan amatir. Banyak event amatir yang digelar oleh IMMAF.
Hal inilah yang membuat KOBI terdorong untuk ikut menjadi anggota. Sebab, visi dan misi mereka sejalan dengan KOBI.
"Tanggung jawab KOBI tak hanya di level profesional. Kami juga punya tugas penting di pembinaan usia dini dan amatir. Maka dari itu, perlu ada sebuah program dan langkah cermat demi mengembangkan MMA di Indonesia," terang Ardi. (ase)