VIVA –Deni Daffa mengaku merasa diuntungkan mempunyai postur tubuh yang tinggi. Dengan tinggi badan 180 cm, petarung dari sasana Bengkulu Infight bisa mendominasi dan mengalahkan Lintang Damar Langit di Fight Night 50 One Pride MMA.
Tak butuh waktu lama, Deni menumbangkan Lintang lewat ground and pound di ronde ke-1, dalam pertandingan yang disiarkan tvOne, Sabtu malam, 16 Oktober 2021. Deni bertemu Lintang pada partai perbaikan peringkat kelas lightweight (70,3 kg).
Seusai laga, Deni menuturkan, kemenangan itu sudah sesuai game plan. Dia menuturkan, pertandingan memang sengaja diawali dengan stand-up fighting. Baru kemudian masuk ke teknik ground fighting dengan membanting Lintang.
"Itu sesuai game plan. Awal-awalnya memang saya ingin melihat cara bermain lawan seperti apa, kalau sudah mendapat celah baru kita lakukan game plan," ujar Deni.
"Dan saya terus melakukan itu akhirnya mendapat momentum ground and pound," sambungnya.
Deni menyebutkan, tidak memasang target finish di ronde tertentu. Meskipun lawannya petarung debutan, petarung asal Bengkulu ini tetap mengikuti alur pertandingan. Kendati demikian, Deni merasa untung dengan postur tinggi badannya.
"Dengan tinggi badan saya merasa diuntungkan. Main jangkauan. Karena otomatis tangan lebih panjang dong," ungkap Deni.
Deni Daffa datang ke partai perbaikan peringkat ini dengan tren positif. Dia belum lama sukses menghancurkan Ronald Siahaan lewat teknik arm triangle choke di ronde 1, pada pertandingan di Fight Night 46.
Benar saja, Deni Daffa melakukan serangan yang cukup efektif di awal ronde pertama. Pukulan yang dilepaskan tepat mendarat ke wajah Lintang. Sementara serangan Lintang tak berhasil mengenai Deni. Tak heran, Deni melawan seorang petarung debutan.
Satu setengah menit berjalan, Deni Daffa berada di atas angin. Dia mendorong Lintang ke sudut oktagon hingga terjatuh. Di sini Deni berada di posisi mount menyiksa Lintang dengan pukulan dan elbow.
Deni Daffa semakin buas dengan ground and pound. Sementara Lintang tak bisa berbuat banyak. Dia hanya bertahan dengan melindungi wajahnya agar tidak bercucuran darah. Sampai pertandingan menyisakan waktu 2 menit 7 detik, wasit menghentikan laga.
Hal itu ditandai kemenangan jatuh pada Deni Daffa dengan TKO lewat ground and pound di ronde pertama. Hasil manis ini membuat Deni mencatat dua kali kemenangan tanpa keok di One Pride MMA.