One Pride – Perjalanan Deni Daffa menggunakan sepeda motor dari Kota Bengkulu menuju Ibu Kota, Jumat 22 Juli 2022, penuh tantangan.
Deni Daffa hanya sendirian menunggangi si Kuda Besi, menyusuri wilayah pesisir hingga menembus dinginnya malam.
Data google maps menunjukkan perjalanan Bengkulu-Jakarta menempuh jarak 814 kilometer. Namun, dalam perjalanan, Deni Daffa menempuh waktu tiga hari dua malam.
Padahal, dengan waktu normal dan lalulintas yang lancar, perjalanan semestinya bisa ditempuh sekitar 19 jam menggunakan sepeda motor. Dari situlah cerita bermula.
Melancong dari Bengkulu-Jakarta bukan sekedar iseng-iseng. Aktivitas itu dilakukan Deni Daffa untuk menghidupkan kembali hobinya, yaitu touring.
Bagi yang belum tahu siapa Deni Daffa, dia adalah petarung One Pride MMA yang bertanding di kelas ringan.
Dia memiliki rekor bertarung undefeated, yaitu empat kali kemenangan beruntun.
Di antara hasil manis itu, Destroyer baru saja meraih kemenangan usai membungkam Michael Mataheru di Fight Night 60, Sabtu 16 Juli 2022 lalu.
Pasca kemenangan tersebut, Deni Daffa mengaku baru mempunyai waktu luang untuk kembali melakoni touring.
"Pasca kemenangan saya melawan bang Michael Mataheru mendapat waktu lumayan luang, jadi saya sempatkan untuk touring," ujar Deni saat memulai bincang-bincang dengan Onepride.net, Selasa 26 Juli 2022.
Pria berusia 22 tahun itu menyatakan, touring Bengkulu-Jakarta jadi pengalaman yang baru lagi sejak hobinya itu dilakoni tahun 2017.
"Saya sudah hobi touring sejak tahun 2017. Tapi selalu ada saja yang tidak memungkinkan. Mulai dari motor sampai sibuk pertandingan. Ini memang cita-cita saya dari kecil," ungkapnya.
Pengalaman baru itu ketika Deni Daffa melakukan touring sekaligus bersilahturahmi dengan teman lama. Itulah sebabnya, Deni menempuh tiga hari dua malam perjalanan Bengkulu-Jakarta.
"Kenapa tiga hari dua malam, karena saya ada menginap di daerah Krui (daerah pesisir) sesudah perbatasan provinsi Bengkulu ke provinsi Lampung," sebutnya.
Sebenarnya, Deni mengaku kuat-kuat saja untuk tidak menunda-nunda perjalanan. Tapi jika itu dilakukan memiliki risiko yang tinggi.
Minimnya stasiun pengisian bahan bakar atau pom bensin di lintas Sumatera yang buka ditengah malam jadi penyebabnya.
"Soalnya hutan lindung Sumatera yang khususnya provinsi Bengkulu sampai Lampung itu pom bensin semenjak Covid-19 cuma sampai jam 9 malam. Ditakutkan lewat dari jam tersebut nggak dapat minyak," tuturnya.
Meskipun menghindari waktu larut malam, Deni Daffa tetap saja menembus dinginnya malam di hutan lindung.
Melewati lintas Sumatera yang tersohor dengan stigma "angker" bukan masalah bagi anak dari mantan petarung tersebut.
Deni Daffa tetap memacu si Kuda Besi agar tidak terlalu lama dalam perjalanan sehabis melipir di tempat teman lama.
"Kalau ketemu orang yang mencurigakan alhamdulilah tidak pernah. Malah saya ketemu sesama teman Turing namanya Eris dari Lampung. Jadi, kalau masalah angker, saya tidak masalah. Selama kita enggak berbuat yang salah," tuturnya.
"Paling kalau masalah di siang hari, soalnya di Bengkulu bandar Lampung daerah pesisir. Panasnya terik matahari kebetulan motor saya tipenya sport, jadi yah bungkuk. Kadang-kadang saya menepi dulu, salat dan istirahat di masjid," sambung pria asal Bengkulu itu.
Deni Daffa melakoni touring hanya memakai baju lengan panjang dilapisi jaket. Tapi kalau siang hari, jaketnya dilepas. Maklum, Deni tidak kuat dengan teriknya matahari.
"Kalau perihal jaket itu bergantung. Misalnya di malam hari saya kan di dalam itu baju saya tangan panjang. Terus misalnya malam dingin itu saya tutup sama jaket. Kalau di siang hari saya enggak pakai jaket," paparnya.
Bersinggah ke Kantor tvOne
Sesampainya di Ibu Kota, Deni Daffa menyempatkan diri untuk bersinggah ke kantor tvOne yang berlokasi di kawasan industri Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Tak lain tujuannya adalah sebagai petarung MMA proffesional, Deni Daffa silahturahmi dengan para crew tvOne, khususnya yang bertugas dalam penyiaran program One Pride MMA.
Selain untuk silahturahmi, Deni bersinggah diri untuk mendinginkan mesin motor ninja 250 R karburator tahun 2011, yang ditungganginya kala touring Bengkulu-Jakarta.
"Saat di Jakarta saya sempat mendatang kantor tvOne di Pulo Gadung bertemu dengan Max Metino, bang Rizaldo sama bang Ananda Zulfikar," ceritanya.
Kemudian, Deni Daffa melanjutkan perjalanan touringnya ke puncak pas, yaitu di Kabupaten Bogor Jawa Barat.
"Terus saya bermalam di tempat teman saya yang kebetulan dia lagi tugas KKN (Kuliah Kerja Nyata), jadi saya menginap di rumahnya. Dan sekarang posisi saya di Bintaro. Kemungkinan saya pulang hari Jumat jam 2 malam karena lebih enak jalan malam menurut saya soalnya tidak panas," tutupnya.