VIVA – Juara kelas welter One Pride MMA, Windri Patilima masih menjalani aktivitas di kampung halaman, Kotamobagu, Sulawesi Utara.
Di kampung halaman, Windri banyak melakoni aktivitasnya. Mulai dari berlatih, mengajar, sampai melakukan pekerjaan lainnya.
Dilihat dari unggahan yang dibagikan akun Instagram @windripatilima, tampak Windri sedang membantu mengangkut sayur-mayur ke dalam mobil box.
Dari postingan tersebut, The Bad Boy menyampaikan bahwa dirinya seorang anak kampung yang berasal dari salah satu desa di Sulawesi Utara.
"Saya memang seorang anak kampung tapi bukan berarti saya tidak bisa mempunyai suatu impian bukan?," ujar Windri di Instagram dikutip Onepride.net.
Masih dalam postingan, Windri menceritakan, sejak kecil dirinya sudah diremehkan orang. Jika mengingat masa kecil, dia sering tertawa sambil mengenang kenangan itu.
"Kenangan saat saya di bullying habis-habisan sampai saya hampir sudah tidak mau ke sekolah lagi," ungkap Windri.
Kondisi tersebut berlanjut sampai dewasa. Bahkan, Windri mengaku, sering dipukul oleh orang yang tidak bermoral.
"Dari kejadian tersebut saya akhirnya terjun kedunia bela diri, dengan tujuan sebenarnya agar saat di pukuli saya bisa melawan," tuturnya.
"Seiring berjalannya waktu pikiran saya berubah, dan akhirnya memilih masuk dunia MMA. Ketika sudah masuk MMA saya pikir saya sudah tidak akan di remehkan, ternyata masih juga," sambungnya.
Windri menyebut, banyak keringat dan pengorbanan yang harus dibayar. Perjalanan hidup memang tidak mulus, tapi dia mengaku mempunyai tekad kuat.
"Saya punya tekad yang kuat yang tak akan seorangpun dapat mengubah tekad saya. Intinya tutup telinga untuk perkataan yang negatif dan terus berikan yang terbaik," tuturnya.
Windri sudah melakoni 6 kali pertandingan selama kariernya di One Pride MMA. Dari catatan itu, dia belum pernah menelan kekalahan.
Windri meraih sabuk kelas welter usai merampasnya dari juara bertahan Theodorus Ginting di Fight Night 46. Dia menang dengan kemenangan submission.