VIVA.co.id – Seni beladiri campuran atau lebih dikenal dengan mixed martial arts kini sedang berkembang di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Berbagai gym MMA muncul dan didatangi oleh para penggila olahraga beladiri.
Tapi, tahukah Anda, bagaimana sebenarnya beladiri MMA ini lahir?
Sebuah catatan kuno, seperti dikutip Dummies, menyebutkan olahraga beladiri campuran awalnya diperkenalkan di wilayah kekaisaran Yunani Kuno. Sebuah beladiri tradisional Yunani yang bernama pankration disebut-sebut menjadi asal usul MMA.
Pankration yang secara harfiah terdiri dari pan dan kratos, memiliki arti semua tenaga, kecepatan, serta kekuatan. Dari gayanya, beladiri ini memadukan teknik bertarung tinju dengan gulat.
Beladiri pankration pernah dipertandingkan dalam Olimpiade Kuno Yunani yang digelar pada tahun 648 sebelum masehi. Bukti-buktinya terlihat jelas dalam lukisan dalam berbagai artefak guci yang ditemukan di kawasan Athena.
Dari dokumen yang ada, disebutkan bahwa aturan dalam pertandingan pankration tak terlalu ketat. Hanya ada dua larangan, tak boleh menggigit dan mencolok mata. Artinya, pertandingan pankration terbilang sangat keras.
Pemenang dalam beladiri pankration nantinya akan mendapatkan peningkatan status sosial. Mereka bakal dianggap sebagai pahlawan dan legenda.
Pankration kemudian berkembang di era Alexander Agung. Saat ingin memperluas wilayah kekuasaannya, Alexander merekrut atlet-atlet pankration untuk menjadi tentara.
Setelah mendapatkan pasukan yang cukup, Alexander kemudian melakukan ekspansi ke berbagai wilayah, termasuk kawasan India. Di India, Alexander kembali melakukan perekrutan pasukan.
Dia pun mengajarkan pankration kepada para calon pasukannya. Saat sedang melatih, ternyata ada seorang biksu dari China yang sedang mengamatinya.
Sang biksu kemudian kembali ke China dan memodifikasi beladiri tersebut. Diyakini, pankration telah menjadi akar dari beladiri seperti kung fu, judo, dan karate. (one)