One Pride – Pelatih MMA, Mike Ikilei mengungkapkan rahasia dibalik kesuksesan anak didiknya Anshul Jubli saat mengalahkan petarung Indonesia, Jeka Saragih.
Anshul Jubli mengalahkan Jeka Saragih dalam hasil final Road to UFC, di UFC APEX, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat.
Jubli mengalahkan Jeka Saragih dengan teknik ground and pound di ronde kedua dalam laga yang berlangsung Sabtu, 4 Februari 2023 waktu setempat.
Kemenangan tersebut membuat King of Lions resmi mendapat kontrak sebagai petarung UFC.
Keberhasilan Jubli tentu tidak lepas dari peran seorang pelatih.
Mike Ikilei adalah pelatih yang berjasa mengantarkan Jubli ke panggung UFC.
Selama persiapan Road to UFC dari awal sampai akhir, King of Lions berlatih bersama Mike Ikilei di Soma Fight Club, Pulau Bali, Indonesia.
Mike mengatakan, Jubli bisa menang dengan Jeka Saragih pertama karena tentu persiapan yang sangat matang.
Disebutkannya, Anshul Jubli fokus latihan untuk melawan Jeka sejak dua pekan setelah berhasil menang di semifinal Road to UFC.
"Anshul Jubli sudah latihan di Soma dua minggu setelah pertarungan semifinal Road to UFC. Anshul latihan intens untuk menghadapi Jeka," ujar Mike saat ditemui onepride.net di GOR Sritex Arena Kota Surakarta, belum lama ini.
Anshul Jubli latihan intens karena tentu ingin menang dari Jeka.
Selain itu, psywar yang dilakukan Jeka membuat Jubli semakin bersungguh-sungguh latihan untuk menghabisi petarung asal Simalungun itu.
Sementara itu, disaat Anshul Jubli sudah mulai fokus latihan, Jeka Saragih justru berlarut dalam euforia-nya atas kemenangannya dengan petarung Korea, Ki Won Bin.
"Jeka Saragih keliling interview menikmati kemenangan dia, sementara Anshul dua minggu setelah bertanding langsung kembali ke Soma," ungkapnya.
"Jadi itu sesuai game plan kita. Dan biar kita lebih konsisten mendapatkan tempo latihannya lebih panjang," sambungnya.
"Kemudian saat Jeka baru mulai lagi latihan, saya dengan Anshul Jubli sudah lebih dalam lagi untuk memikirkan strategi," tambahnya.
Selain hal tersebut, Mike Ikilei menyampaikan, Jubli fokus latihan untuk mengalahkan Jeka Saragih di ground game.
Sedari awal, Mike menuturkan, Jeka memiliki kelemahan dalam permainan ground, sehingga itu yang jadi strategi kemenangan Jubli.
"Kita sudah cukup tahu tentang Jeka Saragih. Jeka seorang striking, jadi kita coba untuk bermain bawah. Di striking Jeka sangat bagus. Namun di ground nya kurang," paparnya.
"Makanya di ronde kedua kita habisi karena Jeka pun sudah kecapean," lanjutnya.
Yang terakhir, Mike menyampaikan, Jeka Saragih diduga memiliki kendala komunikasi dengan pelatihnya, Marc Fiore.
Ya, Jeka Saragih yang belum menguasai bahasa asing membuat dirinya harus dibantu oleh seorang penerjemah.
Hal tersebut diperhatikan Mike Ikilei dan Anshul Jubli sejak pertarungan pertama Jeka Saragih hingga akhir di Road to UFC.
"Jeka latihan di Amerika seperti tidak terlalu mengerti dengan pelatihnya di sana," sebutnya.
"Yang saya maksud yaitu penyampaian dari pelatih (Marc Fiore), Jeka tidak terlalu menangkap," lanjutnya.