One Pride – KDRT yang dialami Lesti Kejora masih jadi isu hangat yang terus diperbincangkan. Terlepas dari kasus itu, berikut cara bertahan untuk menghadapi KDRT.
Korban kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) umumnya terjadi pada perempuan. Sebab mereka sering dipandang makhluk lemah.
Karena kondisi itu sehingga kekerasan seperti KDRT sering terjadi terhadap kaum perempuan.
Berangkat dari persoalan tersebut, perempuan sejatinya bisa untuk melakukan self defense, asal pede dan tau caranya.
Berikut ini cara bertahan untuk menghadapi KDRT bagi perempuan menurut atlet Mixed Martial Arts (MMA) wanita, Nurul Azizah:
Menurut Nurul Azizah, sudah seharusnya perempuan belajar bela diri di zaman yang sudah modern saat ini. Belajar bela diri salah satu yang bisa menimbulkan rasa percaya diri seseorang.
"Sebab belajar bela diri tidak hanya untuk sehat, namun bisa antisipasi jika kita mendapat ancaman-ancaman besar," kata Nurul kepada onepride.net.
"Dengan begitu, kita sudah punya rasa kepercayaan diri bahwa kita mampu untuk melawan membalikkan keadaan," sambungnya.
Jika Anda dalam posisi akan dicekik, maka yang harus dilakukan adalah turunkan dagu ke area dada sampai seperti menempel.
Cara tersebut bertujuan menutup upaya cekikan yang dilakukan lawan Anda. Dalam MMA, hal ini disebut defense teknik rear naked choke.
"Seandainya kita membuka leher dan menerima cekikan, ya sudah secara perlahan akan kehilangan oksigen," ungkap Nurul.
Setelah lawan tidak berhasil mendapatkan leher Anda untuk dicekik, kemudian harus melakukan counter atau serang balik.
Usahakan untuk jangan panik saat menyerang balik. Anda bisa menyerang titik kelemahan lawan, salah satunya serangan ke alat vital.
"Minimal yang harus dilakukan kalau saya itu menyerang alat vital lebih dulu, itu kelemahannya. Dengan begitu tangan dia dari leher kita terlepas," sebutnya.
Nurul menyampaikan, untuk menyerang alat vital lawan bisa dilakukan dengan cara knee yaitu menendang pakai lutut.
Jika tidak bisa, Anda cukup menendang saja yang tepat bersarang ke alat vital lawan tersebut.
"Gunakan reflek kita yang bisa dapat serang alat vital. Pakai knee atau langsung tendang bisa saja, bergantung dari jaraknya juga. Kalau dekat knee, kalau agak jauh bisa tendang biasa," tuturnya.
Belajar seni bela diri Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ), menurut Nurul, jadi pilihan pertama yang tepat bagi perempuan menghadapi KDRT.
Sebenarnya semua jenis bela diri bagus. Namun BJJ lebih tepat untuk dipelajari sebagai women self defense.
"Selain dia bisa banting, bisa cekikan dan kuncian," paparnya.
"BJJ dalam kondisi kita sesulit apapun kalau kita menguasai teknik itu akan mudah sekali keluar dari ancaman tertentu. Dan orang kecil pun bisa melawan orang yang lebih besar," lanjutnya.
"Dari posisi berdiri sebenarnya BJJ bisa melakukan cekikan atau submission dari posisi berdiri. Jadi BJJ itu melakukan kuncian cekikan tidak harus di ground. Posisi berdiri juga bisa."
Sebagai informasi, Nurul Azizah merupakan petarung One Pride MMA di kelas woman strawweight. Dia juga wanita tangguh yang menguasai 10 jenis seni bela diri.
Jagoan berjulukan Benteng Betawi ini berasal dari Kota Tangerang Banten. Dia mengajar bela diri di BSA Martial Arts Center yang bermarkas di Rawa Buntung, Serpong Tangerang.