OnePride – Nanang Rifai mengaku belum puas atas kemenangannya melawan Reinaldo Kasibulan pada pertandingan Fight Night 55, One Pride MMA.
Petarung dari sasana Bhuwana Training Camp ini menganggap kemenangan yang didapatnya itu boleh dibilang gelar kosong.
Ya, Nanang Rifai menang karena Reinaldo Kasibulan mendapat hukuman diskualifikasi dari Dewan Juri One Pride MMA.
Reinaldo dianggap telah melakukan pelanggaran berat, mulai dari provokasi sampai menyerang Nanang usai duel perbaikan peringkat kelas bantam 61,2 kilogram berakhir.
Hukuman diskualifikasi tersebut membuat Nanang, yang tadinya terkapar dan tap saat dikunci Reinaldo, diputuskan dewan juri keluar sebagai pemenangnya.
Hal ini ternyata tidak lantas membuat Nanang bahagia atau senang di atas penderitaan orang lain. Dia menyadari kemenangan yang didapat adalah gelar kosong.
"Kemenangan ini jauh dari rasa puas. Karena sebenarnya medali ini boleh dibilang kosong. Maksudnya, saya dapat medali tetapi tidak dengan gelarnya," kata Nanang kepada Onepride.net.
Nanang mengaku sebenarnya tidak menduga dengan kemampuan Reinaldo. Sebelum laga, dia sudah percaya diri bisa mengantisipasi petarung Sulawesi Utara (Sulut) itu dengan melihat video pertandingan sebelumnya.
Rupanya, situasi di atas oktagon One Pride MMA berbeda. Nanang menilai, Reinaldo bermain komplit dan agresif.
"Ternyata ilmu yang saya miliki belum cukup dan saya harus tap. Untuk kedepannya saya akan bekerja keras lagi," sebut Nanang.
"Evaluasi dalam pertandingan ini untuk kedepan saya tidak menganggap remeh suatu kelemahan musuh. Dan mungkin saya harus bekerja lebih keras lagi," sambungnya.
Jika diberi kesempatan rematch oleh promotor, Nanang mengaku siap untuk bertanding. Kapan pun waktunya, kata dia, bakal dipersiapkan.
"Pasti. Saya ingin banget ketemu dia lagi. Mungkin dengan game plan saya berbeda saya akan membawa permainan ini dengan berbeda," ucap Nanang.