OnePride – Dua kekalahan beruntun membuat Sukma Prawira Aditya perlu bangkit dari keterpurukan. Kekalahan itu didapat saat Sukma mengawali dua laga di kelas featherweight One Pride Mixed Martial Arts.
Di laga pertama, Sukma dikalahkan Tommy Thio dengan ground and pound. Kemudian, dia kalah lagi dengan telak, yakni dipukul sampai roboh oleh Sopian. Dua laga itu yang membuat Sukma seorang petarung asal Lampung terpuruk.
Sukma akhirnya memutuskan untuk naik kelas ke lightweight (70,3 kg). Dia juga menempa kemampuan ground fighting di sasana yang namanya cukup tersohor, yaitu Bali MMA. Itu artinya, Sukma sedang berusaha bangkit dari keterpurukannya.
Di laga perdana kelas lightweight, Sukma akan berhadapan dengan Ronal Mastrana Siahaan di Fight Night 52 One Pride MMA. Kedua petarung bertanding untuk partai perbaikan peringkat kelas 70,3 kilogram.
Ketua Dewan Juri One Pride MMA, Max Metino mengatakan, Sukma petarung yang mempunyai skill striking cukup baik. Cuma dia minim kemampuan ground fighting, sehingga mengalami kekalahan saat berada di kelas featherweight.
"Dia (Sukma) kurang beruntung menurut saya. Karena pada saat yang pertama dia kalah dari Tommy dengan ground and pound," kata Max saat dihubungi Onepride.net dari Jakarta, Kamis 11 November 2021.
"Kemudian dia pernah kalah KO parah dari Sopian seperti pohon roboh," sambung Max.
Namun, Max menuturkan, dua kekalahan tersebut sepertinya telah menjadi evaluasi buat Sukma untuk bermain lebih baik lagi. Menurutnya, hal itu dibuktikan dengan dirinya berlatih kemampuan ground di Bali MMA
"Sekarang dia sudah berlatih di Bali MMA untuk meningkatkan skillnya dia. Pasti dia sudah meningkatkan skill stand-up dan ground fighting di Bali MMA," ungkap Max.
"Pastinya kalau sudah di Bali MMA dia mempelajari kekuatan yang belum dia miliki yaitu ground fighting," sebut Max.