VIVA –Taufik Akbar Polontalo menargetkan meraih sabuk juara kelas flyweight One Pride Mixed Martial Arts (MMA). Itu setelah Taufik menghabisi Ifandi Saputra di Fight Night 48, yang disiarkan tvOne, Sabtu 18 September 2021.
Taufik meraih kemenangan mutlak dari dewan juri One Pride MMA atas Ifandi. Ini adalah kemenangan kedua Taufik di kelas terbang. Sebelumnya, dia menumbangkan Heri Purwanto lewat pertarungan tiga ronde di Fight Night 36, tahun 2020.
Kemenangan kedua ini, menurut Taufik, tak lepas dari game plan matang yang sudah dipersiapkannya. Namun, dia mengaku, hasil manis ini jadi modal positif kedepannya untuk meraih sabuk juara.
"Target insya Allah saya bisa meraih sabuk. Jadi saya bisa berada di puncak tertinggi di kelas ini, target saya champ," ujar Taufik.
Taufik menuturkan, bertanding di arena One Pride membuatnya banyak pengalaman dan pelajaran berharga yang didapat. Salah satunya, kata dia, hal dasar yang jadi pembelajaran yaitu soal demam panggung.
Pada laga debutnya melawan Heri di One Pride, Taufik menyebut, sempat mengalami demam panggung. Situasi tersebut membuat petarung asal Kotamobagu, Manado ini jadi tak maksimal dalam bertanding.
Beruntung, Taufik mendapat hasil gemilang pada saat debutnya itu. Dia meraih kemenangan mutlak dari dewan juri One Pride.
"Itu demam panggungnya luar biasa. Itu debut saya. Tapi dengan adanya debut saya itu mendapat pelajaran di sana sampai lawan sekarang ini," ungkap dia.
Pada laga Taufik melawan Ifandi, di ronde pertama, kedua petarung sudah saling adu pukulan. Bahkan, duel striking ditunjukkan mereka di atas oktagon.
Ifandi yang postur tubuhnya lebih kecil tampil lebih agresif. Sedangkan lawannya Taufik lebih berhati-hati untuk melakukan serangan.
Namun, waktu kurang satu menit, Ifandi melakukan provokasi pada lawannya. Dia mengolok-olok Taufik yang hanya sesekali melakukan serangan kepadanya.
Namun, Taufik tak terpancing dengan provokasi tersebut. Dia bermain tampak tenang. Hal ini membuat serangan Taufik dengan pukulan kerap mendarat di muka Ifandi. Bahkan, satu pukulan keras Taufik sempat membuat petarung berambut pirang itu goyah.
Ifandi yang di awal-awal bermain agresif mulai mengendurkan ritme bermain di babak pamungkas. Dia terlihat kehabisan napas. Sementara Taufik tetap bermain tenang dan bisa menghindar dari serangan Ifandi.
Kurang dari satu menit pertandingan berakhir, Ifandi nyatanya masih meremehkan dengan menjulurkan lidah pada Taufik. Di sini lah Taufik mempunyai kesempatan dengan jab yang mendarat ke pelipis mata Ifandi.
Pertandingan akhirnya rampung. Dewan juri memutuskan kemenangan pada Taufik setelah melewati ronde ketiga. Dia menang dengan decision.