VIVA – Sebelum menjadi petarung di kelas featherweight One Pride MMA, Alpris Mantako pernah menjadi seorang satpam. Dari profesi itu, Alpris terjun ke dunia Mixed Martial Arts (MMA).
Petarung asal Manado menceritakan, mulanya ia hanya seorang satpam yang memakai baju ketat. Namun, di suatu kesempatan, di tempatnya bekerja itu menggelar pertandingan olahraga.
Saat itu, Alpris merasa minder karena bentuk perut tubuh cukup membuncit dan mempunyai berat 86 kilogram. Untuk itu, dia memutuskan menurunkan berat badan.
"Sebelum jadi petarung berat badan 86 kilogram. Perutnya, saya kira kotak-kotak, tapi tidak. Kepikiran ingin turunkan berat badan tapi tak ganggu pekerjaan," ujar Alpris kepada One Pride Podcast.
Alpris memutuskan untuk menurunkan berat badan dengan mengikuti olahraga MMA. Dia mengikuti camp pelatihan dari Billy Pasulatan di Manado setiap malam.
"Mengikuti camp dengan coach Billy Pasulatan setiap malam karena tidak mengganggu pekerjaan. Jadi dari pagi sampai sore bekerja, malamnya latihan," ungkap Alpris.
"Saya banyak belajar MMA dari Billy Pasulatan. Kenal MMA juga dari coach Billy. Saya latihan selama dua bulan," sambungnya.
Selama dua bulan berlatih, Alpris mendengar ada audisi fighter anyar untuk One Pride MMA. Dia mengaku, rekan-rekan satu camp juga ikut audisi.
Alpris akhirnya mau untuk juga mengikuti audisi One Pride yang saat itu berada di DKI Jakarta. Dia meminta izin kepada kepala satpam sebagai atasannya.
"Mulanya saya di tawarin mau ikut tidak audisi masih ada waktu. Saya pikir-pikir akhirnya saya putuskan untuk ikut audisi," sebutnya.
"Saya minta izin sama kepala sekuriti untuk ikut audisi ke Jakarta. Akhirnya diizinkan dan dari situ berangkat ke Jakarta mengikuti audisi sampai bisa lolos," lanjutnya.
Meski begitu, Alpris mempunya basic bela diri karate yang pernah digeluti sejak duduk di bangku SMA. Walau akhirnya setelah itu berhenti karena sibuk bekerja.