One Pride – Kisah perjuangan hidup Cornellius RJ Aritonang, dari seorang office boy (OB) di Jakarta, hingga kini menjadi petarung MMA yang akan tampil di ajang Cage Warriors 154 Roma, Italia pada 6 Mei 2023.
Cornelius berhenti sejenak dari latihannya di MMA Fight Academy di San Diego, California, Amerika Serikat.
Pemuda kelahiran 11 November 2001 ini baru saja selesai latihan, bareng dengan para petarung MMA dari Indonesia lainnya.
Ia kemudian mengingat bahwa keringatnya saat ini adalah sebuah proses menuju panggung internasional.
Dari enam tahun lalu, Cornelius bukanlah siapa-siapa. Ia hanyalah seorang pemuda perantauan, dari Sumatera Utara merantau ke Jakarta bekerja sebagai OB.
Di zaman itu, Cornelius bekerja sebagai OB di sebuah gym muaythai di Jakarta, berkat ditawari oleh saudaranya.
"Dulu saya OB, saya merantau 2017, ditawari menjadi OB, di sebuah gym Muaythai," kata Cornellius. Pekerjaan itu ia sudah tekuni lumayan lama, tapi dari situ dirinya menemukan jati dirinya sebagai seorang petarung.
"Karena di tempat kerja saya ikut berlatih dan jatuh cinta pada olahraga Muaythai," ucap dia. "Kebetulan saya juga ada kemauan untuk latihan. Saya start bela diri dari muaythai," sambungnya.
Empat tahun berlatih Muay Thai, Cornelius mulai menekuni olahraga bela diri campuran atau Mixed Martial Arts (MMA).
Dari sejak itu, Cornellius terjun di One Pride, ajang MMA terbesar di Indonesia. Walau baru satu tahun belajar MMA, tapi, "Kemampuan saya semakin terasah karena bertemu lawan-lawan tangguh di One Pride," kata Cornelius.
Cornellius pun kemudian mencoba mengadu nasib dengan mengikuti seleksi MMA Fight Academy di Bali.
MMA Fight Academy adalah sebuah program pengembangan dan manajemen karier atlet MMA hasil kolaborasi antara Mola dan Cage Warriors.
Di MMA Fight Academy, Cornellius bersama para fighter lainnya tinggal dan berlatih di bawah arahan pelatih kepala profesional, Marc Fiore, eks pelatih juara UFC, Matt Hughes dan Robbie Lawler.
Marc Fiore juga merupakan salah satu sosok yang turut andil lahirnya atlet pertama dari Indonesia yang berhasil menembus panggung UFC, Jeka Saragih.
Saat ini, kurang lebih ada sembilan atlet Indonesia di MMA Fight Academy yang tengah bersiap untuk menghadapi pertarungan.
Cornelius bilang, banyak berkembang selama berlatih di MMA Fight Academy, terutama dari teknik dasar.
"Latihan di MMA Academy kurang lebih sudah dua bulan. Banyak hal baru, banyak teknik dasar yang dipelajari. Lebih diperdalam," ujar petarung asal Sidikalang ini.
"Di sini fokus, kami bikin day session. Di sini bikin perhitungan, mau gimana, mau tipe fighter yang agresif atau tipe fighter yang siap berapa pun rondenya," tambahnya.
Peningkatan fisik pun menjadi perhatian yang dialami oleh Cornellius.
"Di sini lebih digembleng bagian fisiknya, lari, latihan di tepi pantai, kekuatan ditingkatkan, dibantu dengan lebih kerja keras lagi. Otot dipaksa untuk eksplosif lagi karena menurut Coach Marc, olahraga ini membutuhkan sisi eksplosif," sebutnya.