ONEPRIDE.NET – Nurul Azizah bertaruh nyawa. Perjuangannya sungguh luar biasa sebagai atlet MMA, dan patut diacungi jempol!
Sebagai atlet profesional MMA wanita, Nurul Azizah mempunyai aktivitas yang tak biasa.
Rupanya, petarung berjuluk Benteng Betawi itu tidak hanya fokus berlatih dan bertarung.
Namun wanita asal Tangerang ini juga tidak melupakan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga beranak tiga.
Kondisi yang dialami Nurul Azizah sejatinya jarang sekali terjadi. Umumnya, di dunia MMA, mereka atlet wanita kebanyakan berstatus lajang.
Sekalipun ada yang sudah menikah mungkin hanya segelintir orang. Lagipula MMA identik dengan laki-laki karena olahraga kontak fisik.
Akan tetapi, bagi ibu tiga anak itu olahraga MMA ini tidak memandang gender sehingga ia kini berkarier di ajang One Pride MMA.
"Motivasi masuk ke dunia One Pride MMA ini karena saya merasa tertantang dengan usia saya sekarang ini," ujar Nurul dihubungi onepride.net, pada Rabu 21 September 2022.
Nurul Azizah adalah wanita yang saat ini berusia 32 tahun. Namun semangatnya untuk bertarung di atas oktagon masih menyala.
Sebab Benteng Betawi bercita-cita ingin menjadi juara nasional One Pride MMA kelas woman strawweight.
"Wanita yang sudah memiliki status sebagai ibu rumah tangga benar-benar momen. Itu jarang banget kalau misalnya di luar negeri banyak fighter wanita yang sudah memiliki anak bisa jadi juara, kenapa saya tidak bisa sebagai fighter Indonesia," ungkapnya.
Saban hari, Benteng Betawi selalu bangun pagi-pagi buta. Dia bangun tidur jam 4 pagi atau tepat menjelang subuh.
Itu karena Nurul Azizah harus mengurus anak-anaknya, mulai dari menyiapkan seragam sekolah hingga bekal makanan mereka.
"Saya setiap hari itu dari bangun tidur saya urus keluarga dulu. Saya menyiapkan seragam sekolah, bekal makanan mereka, sampai antar ke sekolah," sebutnya.
"Habis itu saya pulang dulu bersih-bersih rumah, setelah membereskan rumah baru saya pergi untuk berlatih di camp saya BSA sambil melatih member," lanjutnya.
Memasuki sore hari, Nurul pulang ke rumah untuk mengantarkan anaknya private les. Sesudah itu, ia kembali berlatih pada malam harinya.
"Malam harinya berlatih lagi untuk kelas BJJ di daerah Pancoran Jakarta Selatan. Baru saya pulang sampai rumah itu sekitar jam 23.30 WIB. Setiap harinya seperti itu kurang lebih," tutupnya.