One Pride – Setiap orang pasti punya masa lalu yang buruk. Seperti yang dialami salah satu petarung MMA kelas ringan, Supriandi Naibaho.
Dari sejak duduk di bangku sekolah, Supriandi Naibaho punya hobi tawuran, baik tawuran antar sekolah maupun antar kampung.
Pria 27 tahun itu menceritakan masa kelamnya tersebut di Riau. Ya, Supriandi lahir di Medan Sumatera Utara (Sumut), namun dibesarkan di Riau.
Dia mengibaratkan, Medan adalah tempat tumpang lahir saja. Kedua orang tuanya bekerja di Riau, sehingga Supriandi menetap di sana.
"Jadi siapa teman saya yang tidak bisa lawan sekolah lain, mungkin saya yang dimajukan," ujar Supriandi yang dihubungi Jumat 12 Agustus 2022.
"Dan begitu juga kalau teman saya tidak bisa melawan kampung lain mungkin saya yang maju duluan," lanjutnya.
Hobi berkelahi dan tawuran membuat Supriandi Naibaho kerap harus menanggung risikonya. Seperti muka jadi bonyok, dia bilang itu sudah biasa.
Namun, Supriandi mulai bosan seiring waktu berjalan. Setelah tamat sekolah, dia mengaku nekat merantau ke Jakarta dari Riau.
"Saya menekatkan diri saya untuk berangkat ke Jakarta untuk berkarya dan berprestasi lagi agar hobi yang saya miliki itu tersalurkan," ungkapnya.
Praktis, Supriandi Naibaho memilih untuk jadi letarung Mixed Martial Arts. Pemilik julukan The King Oloan itu berlatih di sasana Warrior Fight Camp.
Di Warrior, Supriandi mendapat binaan dari banyak guru/pelatih. Salah satunya dari Professor Brazilian Jiu-Jitsu Black Belt, Max Metino.
Supriandi mengawali karier di One Pride MMA sejak tahun 2021. Dia sudah melakoni dua kali pertandingan, satu kali menang dan sekali kalah.